Terbit Partai Nasdem, Golkar Tak Gentar

Dengan tergesa-gesa Paijo berlari-lari menemui Sastro yang saat itu sedang duduk-duduk di dipan (bangku dari bambu-red). Dengan setengah heran Satropun bertanya pada paijo: "Ada apa dengan kamu ini Jo..?? kenapa lari-lari..??. "Waduh bahaya kang.." kata si Paijo masih sambil  ngos-ngosan. "Bahaya Kenapa..?? Ada apa..??" tanya si Sastro sambil berusaha untuk berdiri dari tempat duduknya.
"Sekarang atur nafasmu disik, terus nembe cerito.., ono opo..?" tanyanya lagi sambil megangin pundak Paijo.

Setelah Paijo tenang.., baru dia bercerita pada Satro tentang apa yg dialaminya. " Begini kang.." katanya sambil benahin posisi duduknya.
"ternyata dengan munculnya NASDEM (partai Nasional Demokrat) tidak membuat partai-partai besar seperti Golkar ketakutan. Bahkan Bang Ical udah mempunyai strategi khusus dalam mengantisipasi pengaruh Nasdem yg semakin dapat tempat di masyarakat. Lha kalo kayak gini jadinyakan bakal memunculkan paradigma baru bahwa Pejabat semakin tidak lagi mementingkan kepentingan rakyat, mereka lebih mementingkan Partai dan strateginya dalam menghadapi pengaruh partai lain. Bener ora kang..??"

"Ooooo..masalah itu to yang tadi sampai membuatmu larai-larian udah kayak kerbau lepas dari kandang..??"  kata Satro sambil ngledekin.

"Begini lho Jo.." lanjutnya.., "Msalah rebutan kekuasaan sebuah partai itu udah lumrah dan tidak asing lagi di negeri ini. Orang yang berkecimpung di ranah politik akan menganggap partai itu sebagai sebuah jalan yang mulus utk mengukuhkan eksistensinya".

"Waahh...ngerti kata eksiststensi barang kowe kang..?" Potong si Paijo.

"Lha iyo no.., orang aslinya aku ini intelektualis kok". Jawab Sastro sambil tertawa. Dan merekapun tertawa bareng.

"Dilajutne ora iki..??" kata si Sastro ditengah-tengah tawa mereka.

"Lha iyo.., trs piye kang..? ujar si paijo.

"Makanya itu sekarang lagi musim koalisi, supaya partai-partai yang ada dalam koalisi tersebut bisa mendapatkaan kedudukan yang hebat". Sastro menjelaskan.

"terus knapa kok tidak koalisi ama rakyat saja yo kang..?? tanya paijo.

"Rakyat itukan cuma sebagai alat doang, rakyat iku ibaratnya kayak tiangnya partai ngono lho.." kata sastro.

"Jangankan cuma koalisi, lawong pindah-pindah partai aja gampang banget kok.., ora duwe idealis" tambahnya.

"Oooo..gitu ya kang?? apa yang dinamakan kutu loncat iku yo kang.?? tanya si paijo.

"Yen politisi menamakannya kutu loncat, tapi yen menurutku itu bukan kutu loncat.." kata sastro.

"Lha terus opo namanya kang..?" tanya paijo dengan penuh penasaran.

"Itu namanya Politisi Cekibar alias Politisi Cicak Terbang".  Jawab sastro yang kontan saja membuat Paijo tertawa lebar.

0 comments:

Post a Comment